A. Penulisan
Judul Berita
Judul
berita disebut kepala berita (headline news) dengan tujuan penulisan tampak
menarik dan hidup. Untuk membuat judul menjadi lebih hidup dan menarik maka
harus menggunakan prefiks me- atau
prefiks ber- yang ada pada verba atu
kata kerjanya.
Misal :
1.
Presiden Akan Panggil Ahok
2.Sejumlah
atlit indonesia Kumpul di Jakarta
Dari kedua contoh tersebut sering
kita dengar, akan lebih menarik pembaca apabila judul tersebut terllihat hidup
karena dengan judul hidup akan memberi ketertarikan lebih kepada pembaca. Salah
satu ciri utama bahasa jurnalistik yaitu menggunakan bahasa yang hemat atau
biasa disebut dengan “ekonomi bahasa”.
Seperti:
1. Presiden
Akan Memanggil Ahok
2. Sejumlah
atlit indonesia Akan Berkumpul di Jakarta
B. Penulisan
Teks Berita
Dalam
jurnalistik ada beberapa penulisan berita yang biasa disebut Teras Berita
(Lead) yaitu pengantar berita, awal berita, da intro. Teras berita yaitu bagian
terpenting dari sebuh berita yang ditempatkan pada paragraf pertama dibawah
judul berita. Teras berita ini dapat berupa satu sampai tiga kalimat yang terdapat pada sebuah paragraf,
dan penulisan berita ini ditulis dengan kalimat-kalimat pendek agar tidak
memberi kesan membosankan pada pembaca, meskipun penulisannya singkat tetapi
tetap harus memnuhi unsur 5W+1H dan ditulis secara mendetail. Dalam penulisan
unsur berita yang abik terdapat “Pedoman Penulisan Teras Berita” yang telah
disepakati Karya Latihan Wartawan ke-13 PWI pada bulan Oktober 1977 seperti,
a.
Teras
berita yang menempati paragraf pertamaharus mencerminkan pokok terpenting berita,
yang terdiri lebih dari satu kaliat, akan tetapi jangan melebihi tiga buah
kalimat.
b.
Teras
berita jangan melebihi 30-45 buah kata dan teras berita yang singkat terdiri
dari 25 buah kata atau kurang dari itu akan lebih baik dan menarik untuk
dibaca.
c.
Teras
berita harus ditulis sedemikian rupa sehingga:
·
Mudah
ditangkap dan dimengerti, mudah diucapkan, dan mudah diingat.
·
Kalimat-kalimat
yang digunakan singkat, susunannya sederhana, dengan menggunakan bahasa baku.
·
Melaksanakan
prinsip gagasan dalam satu kalimat
·
Memuat
unsur 5W+1H.
d.
Hal-hal
yang tidak mendesak tetapi berfungsi sebagai penambah keterangan hendaknya
dimuat dalam badan berita.
e.
Teras
berita sesuai dengan naluri manusia yang segera ingin tahu apa yang terjadi,
sebaiknya mengutamakan unsur who dengan penyampaian yang singkat tetapi
menyimpulkan isi berita.
f.
Teras
berita jarang menggunakan unsur (where) pada permulaannya sebab unsur waktu
merupakan bagian bagian yang menonjol dalam suatu kejadian. Unsur ini hanya
digunakan pada permulaan berita.
g.
Urutan
unsur dalam penulisan berita sebaiknya where (tempat) terlebih dahulu kemudian
when (dimana).
h.
Unsur
how dan why digunakan dalam badan berita bukan teras berita.
i.
Teras
berita dimulai dari kutipan pernyataan seseorang asalkan kutipan itu bukan
suatu kalimat yang panjang.
C.
Penulisan Badan dan Penutup Berita
Badan berita merupakan penjabaran/perincian
yang lebih luas tentang teras berita.
Peulisannya menggunakan unsur who, where, what. Jika suatu berita belum menggunakan unsur when, how, dan why maka
boleh ditambahkan agar berita lebih terperinci.
Bagian penutup berita berisikan harapan.
Misalnya :
·
judul/teras berita : 17 pelaut WNI
Disandera Perampok di Somalia.
·
Who : 17 pelaut WNI
·
What : disandera perampok
·
Where : di Somalia
Sebuah berita jika belum memenuhi
unsur 5W+1H maka bisa ditambahkan seperti unsur
·
When : kapan perampokan itu terjadi.
·
Why : mengapa bisa terjadi melipti
(masalah keamanan, situasi politik di Somalia, dll).
·
How : bagaimana sikap pemerintahan
Indonesia menghadapi hal ini.