Senin, 15 Mei 2017

contoh Penulisan Berita


A.   Penulisan Judul Berita
            Judul berita disebut kepala berita (headline news) dengan tujuan penulisan tampak menarik dan hidup. Untuk membuat judul menjadi lebih hidup dan menarik maka harus menggunakan prefiks me- atau prefiks ber- yang ada pada verba atu kata kerjanya.
Misal :  
1. Presiden Akan Panggil Ahok
2.Sejumlah atlit indonesia Kumpul di Jakarta
            Dari kedua contoh tersebut sering kita dengar, akan lebih menarik pembaca apabila judul tersebut terllihat hidup karena dengan judul hidup akan memberi ketertarikan lebih kepada pembaca. Salah satu ciri utama bahasa jurnalistik yaitu menggunakan bahasa yang hemat atau biasa disebut dengan “ekonomi bahasa”.
 Seperti:
1.      Presiden Akan Memanggil Ahok
2.      Sejumlah atlit indonesia Akan Berkumpul di Jakarta
           
B.   Penulisan Teks Berita
            Dalam jurnalistik ada beberapa penulisan berita yang biasa disebut Teras Berita (Lead) yaitu pengantar berita, awal berita, da intro. Teras berita yaitu bagian terpenting dari sebuh berita yang ditempatkan pada paragraf pertama dibawah judul berita. Teras berita ini dapat berupa satu sampai tiga  kalimat yang terdapat pada sebuah paragraf, dan penulisan berita ini ditulis dengan kalimat-kalimat pendek agar tidak memberi kesan membosankan pada pembaca, meskipun penulisannya singkat tetapi tetap harus memnuhi unsur 5W+1H dan ditulis secara mendetail. Dalam penulisan unsur berita yang abik terdapat “Pedoman Penulisan Teras Berita” yang telah disepakati Karya Latihan Wartawan ke-13 PWI pada bulan Oktober 1977 seperti,
a.       Teras berita yang menempati paragraf pertamaharus mencerminkan pokok terpenting berita, yang terdiri lebih dari satu kaliat, akan tetapi jangan melebihi tiga buah kalimat.
b.      Teras berita jangan melebihi 30-45 buah kata dan teras berita yang singkat terdiri dari 25 buah kata atau kurang dari itu akan lebih baik dan menarik untuk dibaca.
c.       Teras berita harus ditulis sedemikian rupa sehingga:
·         Mudah ditangkap dan dimengerti, mudah diucapkan, dan mudah diingat.
·         Kalimat-kalimat yang digunakan singkat, susunannya sederhana, dengan menggunakan bahasa baku.
·         Melaksanakan prinsip gagasan dalam satu kalimat
·         Memuat unsur 5W+1H.
d.      Hal-hal yang tidak mendesak tetapi berfungsi sebagai penambah keterangan hendaknya dimuat dalam badan berita.
e.       Teras berita sesuai dengan naluri manusia yang segera ingin tahu apa yang terjadi, sebaiknya mengutamakan unsur who dengan penyampaian yang singkat tetapi menyimpulkan isi berita.
f.        Teras berita jarang menggunakan unsur (where) pada permulaannya sebab unsur waktu merupakan bagian bagian yang menonjol dalam suatu kejadian. Unsur ini hanya digunakan pada permulaan berita.
g.       Urutan unsur dalam penulisan berita sebaiknya where (tempat) terlebih dahulu kemudian when (dimana).
h.      Unsur how dan why digunakan dalam badan berita bukan teras berita.
i.         Teras berita dimulai dari kutipan pernyataan seseorang asalkan kutipan itu bukan suatu kalimat yang panjang.

C.      Penulisan Badan dan Penutup Berita
                Badan berita merupakan penjabaran/perincian yang lebih luas tentang teras            berita. Peulisannya menggunakan unsur who, where, what. Jika suatu berita belum       menggunakan unsur when, how, dan why maka boleh ditambahkan agar berita lebih    terperinci. Bagian penutup berita berisikan harapan.
Misalnya :
·         judul/teras berita : 17 pelaut WNI Disandera Perampok di Somalia.
·         Who : 17 pelaut WNI
·         What : disandera perampok
·         Where : di Somalia


            Sebuah berita jika belum memenuhi unsur 5W+1H maka bisa ditambahkan seperti unsur
·         When : kapan perampokan itu terjadi.
·         Why : mengapa bisa terjadi melipti (masalah keamanan, situasi politik di Somalia, dll).
·         How : bagaimana sikap pemerintahan Indonesia menghadapi hal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar