Mengenal lebih tentang JURNALISTIK dan BERITA
BERITA tidak sama dengan
karya tulis novel atau cerpen, berita ditulis dengan menggunakan Bahasa
Indonesia JURNALISTIK. Karena berita ditulis dengan cara menunjukkan secara
jelas apa yang menjadi prioritas utama berita menurut NILAI BERITA ( news velue
). Wawancara atau interview merupakan salah satu cara menggali informasi, lewat
percakapan antara wartawan dan seseorang yang menjadi sumber berita. Sedangkan interviewee
adalahseseoramg atau sejumlah orang yang kedudukannya dianggap memiliki
informasi penting dan orang yang di wawancarai tidak sembarang orang yang
dibutuhkan wartawan sebagai bahan penulisan berita.
Dalam jurnalistik ada PERSIAPAN dan TATA CARA sebelum mencari
sumber berita.
Persiapan
dalam
mencari sumber berita yaitu;
1.
Menyusun pertanyaan yang akan di tanyakan
kepada narasumber.
2.
Narasumber atau sumber berita benar- benar
menguasai atau mengetahui permasalahan tersebut.
3.
Melakukan janjian atau kontrak dengan
narasumber atau sumber berita, untuk memastikan waktu dan permasalahan yang
akan di bahas.
4.
Buatlah daftar pertanyaan yang akan
ditanyakan kepada narasumber atau sumber berita.
5.
Mempersiapkan alat untuk mencatat atau
merekam hasil wawancara. Seperti notes,peda,dan alat perekam.
Tata
Cara
dalam mencari sumber berita, yaitu;
1.
Cek terlebih dahulu waktu yang telah di
sepakati denga narasumber atau sumber berita.
2.
Bersikap sopan dan memperkenalkan diri.
3.
Mengajukan pertanyaan dengan
ringkas,padat,jelas.
4.
Ajukan pertanyaan yang tidak langsung(
secara halus ).
5.
Jangan memberondong pertanyaan.
6.
Membuat suasana wawancara sesantai mungkin.
7.
Tidak mencatat selama wawancara atau minta
ijin terlebih dahulu kepada narasumber untuk mencatat atau merekam.
8.
Menjaga agar tidak keluar dari topik pembicaraan.
9.
Tidak mengajukan pertanyaan yang “bodoh”.
10.
Jika ingin mengalihkan pertanyaan mintalah
ijin terlebih dahulu kepda narasumber.
11.
Menjaga rahasia identitas narasumber jika
dibutuhkan.
12.
Harus menghormati jika narasumber ingin off
record.
13.
Jangan lupa berterima kasih kepada
narasumber untuk waktunya.
Unsur-
unsur berita
meliputi 5W 1H
1.
WHAT
(apa),
berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan oleh pelaku atau korban.
2.
WHO (
siapa),
mengandung fakta yang berkaitan dengan setiap orang yang terlibat dalam
peristiwa itu.
3.
WHERE ( dimana), berkaitan dengan tempat
kejadian peristiwa tersebut.
4.
WHEN (
kapan ),
berkaitan dengan waktu atau kemungkinan yang berkaitan dengan kejadian
tersebut.
5.
WHY (
kenapa ), berisikan fakta yang mengandung latar belakang atau
penyebab kejadian tersebut.
6.
HOW (
bagaimana ), memberikan fakta tentang proses kejadian peristiwa.
7.
Jenis-jenis wawancara
1.
Factual news, mewawancarai narasumber yamng
memiliki sumber berita yang dia mengetahui persis peristiwa tersebut.
2.
Casual interview ( droopstop ), wawancara
yang tidak direncakan terlebih dahulu, dan dilakukan secara mendadak ketika
bertemu narasumber.
3.
Group interview, wawancara yang dilakukan
oleh sejumlah orang atau wartawan dari
berbagai media massa.
4.
Personality interview, wawancara yang
memiliki tujuan khusus yaitu untuk menggali penjelasan lebih jauh tentang
pribadi seseorang.
Struktur
Piramida Terbalik
Ciri berita langsung yang
paling mudah dikenali adalah pada permulaan berita setelah judul, diikuti
dengan keterangan tempat disusul dengan nama penerbit pers yang bersangkutan. Dari
susunan uraiannya, berita langsung dapat dikenalani dari strukturnya yang
dikenal dengan istilah Piramida Terbalik.
Bagian atas berita “ JUDUL BERITA ”,
disusul dengan “ LEAD ”, kemudian “ TUBUH BERITA”, terakhir “ PENUTUP”.
Lead
Menulis lead adalah hal tersulit. Dan lead merupakan hal yang
terpenting, paling kuat, menonjol, dan merupakan rangkuman inti dari suatu
berita. Lead kadang juga berisikan semua unsur 5W 1H, dalam kasus dimana lead
tidak berisikan semua unsure 5W 1H, maka unsur-unsur yang menonjol akan dimuat
di berita itu.
Body
Bagian tubuh ( body ) menguraikan unsur-unsur fakta yang terdapat di
dalam lead, unsur mengapa dan bagaimana
biasanya yang paling banyak diuraikan. Dalam body ada yang disebut dnegan “
perluasan bagian utama ( lead ) ” ,biasanya memuat unsure-unsur berita yang
belum tentu termuat dalam lead.
Penutup
Penutup merupakan akhit dari uraian berita, namun bukan berupa
kesimpulan berita. Dalam struktur piramida terbalik bagian ini tidahklah
terlalu penting, ketika suatu berita ternyata memakan tempat melebihi space yang tersedia di halaman surat kabar, maka bagian inilah yang
dihilangkan terlebih dahulu.
Ada beberapa jenis Bahasa
Jurnalistik yaitu :
1.
Menaati aturan ejaan ( EYD ).
2.
Menaati kaidah tata bahasa Indonesia yang
berlaku.
3.
Tidak meninggalkan prefix me- dan ber-,
kecuali pada judul berita.
4.
Menggunakan subyek,predikat, dan objek.
5.
Menggunakan kalimat logis, satu kalimat
satu gagasan.
6.
Dalam satu paragraph hanya terdiri dari 2
sampai 3 buah kalimat.
7.
Menggunakan bentuk aktif dalam kalimat
ataupun kata.
8.
Ungkapan-ungkapan klise ( dimna, sementara itu, perlu diketahui, dsb. )
9.
Kata-kata mibadzir ( adalah, merupakan,
dari, daripada, dll ).
10.
Kalimat yang aktif dan pasif tidak boleh
dicampur dalam satu paragraph.
11.
Kata-kata asing atau istilah asing, jika
terpaksa digunakan harus dijelaskan.
12.
Singkatan atau akronim juga harus dijelakan
jika terpaksa digunakan, dan sangat dibatasi.
13.
Kata-kata yang pendek harus didahulukan
dari kata-kata yang panjang.
14.
Tidak mengganti kata orang pertama dan
dalam suatu berita harus menggunakan bentuk orang ketiga.
15.
Kata atau kutipan ( kalau ada ) harus
diletakkan di akhir paragraph atau paragraph baru.
16.
Tidak
memasukkan pendapat kita sendiri dalam suatu berita.
17.
Segala sesuatu harus dijelaskan secara
spesifik.
18.
Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang
komunikatif, jadi betul-betul harus dapat dipahami dengan mudah oleh para
pembaca.
Kiss
( keep it short and simple )
Usahakan jika menulis
berita agar tulisan itu singkat dan sederhana, hindari kalimat yang rumit dan
pilihlah kalimat yang pendek, tepat, dan berceritalah.