Senin, 25 Desember 2017

Aplikasi Dan Gejala Listrik Statis Dalam Kehidupan Sehari-Hari



Aplikasi Dan Gejala Listrik Statis Dalam Kehidupan Sehari-Hari


Aplikasi Dan Gejala Listrik Statis Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Listrik Statis Adalah Listrik Yang Tidak Mengalir Atau Listrik Yang Muatan-Muatan Listriknya Berada Dalam Keadaan Diam. Listrik Statis Merupakan Bentuk Listrik Yang Dihasilkan Bila Beberapa Benda Digosokkan Satu Sama Lain.
1. Penggaris Bermuatan Listrik
Kalian Telah Mengetahui Bahwa Apabila Penggaris Atau Mistar Plastic Digosok-Gosokkan Pada Rambut Yang Kering, Kemudian Didekatkan Pada Sobekan Kertas Kecil, Maka Sobekan Kertas Kecil Tersebut Akan Tertarik Dan Menempel Pada Penggaris. Mengapa Hal Itu Dapat Terjadi? Karena Penggaris Plastik Yang Digosok-Gosokkan Pada Rambut, Menjadi Bermuatan Listrik. Muatan Listrik Itulah Yang Menyebabkan Sobekan Kertas Kecil Dapat Tertarik Ke Penggaris. Perhatikan Gambar Di Samping! Tentu Dalam Benak Kalian Timbul Pertanyaan, Bagaimana Muatan Listrik Tersebut Dapat Berada Pada Penggaris? Sebelum Menjawab Pertanyaan Tersebut, Pahamilah Terlebih Dahulu Penjelasan Berikut Ini. Semua Zat Yang Ada Di Alam Ini Tersusun Dari Atom Yang Sangat Kecil. Atom Tersebut Terdiri Atas Partikel-Partikel Yang Bermuatan Positif, Negatif, Dan Netral. Muatan Positif Disebut Proton, Muatan Negatif Disebut Elektron Dan Muatan Netral Disebut Neutron.
Apakah Harus Rambut Kering? Bagaimana Kalau Tidak Kering, Berminyak Misalnya?
Mengapa Harus Yang Kering? Tentu
Karena Air Mempunyai Sifat Konduktor Yang Kurang Baik Dan Energi Yang Ditimbulkan Akibat Gosokan Antara Rambut Basah Dan Sisir Plastik Akan Diserap Oleh Air Tersebut, Sehingga Tidak Muncul Gejala Kelistrikannya.
Inti Atom Atau Disebut Nukleus Terdiri Atas Proton Dan Neutron Yang Dikelilingi Oleh Elektron Yang Bergerak Terus-Menerus. Elektron Pada Atom Dapat Keluar Atau Masuk Ke Dalam Susunan Atom. Jika Elektron Keluar Dari Susunan Atom, Maka Jumlah Proton Dalam Atom Lebih Banyak Dari Jumlah Elektron, Sehingga Atom Menjadi Bermuatan Positif. Sedangkan Apabila Elektron Masuk Pada Susunan Atom, Maka Jumlah Proton Dalam Atom Lebih Sedikit Dari Jumlah Elektron, Sehingga Atom Menjadi Bermuatan Negatif. Atom Akan Bersifat Netral (Tidak Bermuatan) Bila Jumlah Proton Dalam Inti Atom Sama Dengan Jumlah Electron Yang Mengitari Inti Atom Tersebut. Setelah Memahami Penjelasan Di Atas, Pertanyaan Tadi Dapat Dijawab Dengan Penjelasan Berikut. Penggaris Plastik Yang Digosokkan Pada Rambut Menjadi Bermuatan Listrik Karena Elektron Dari Rambut Berpindah Ke Penggaris Plastik, Sehingga Penggaris Plastik Kelebihan Elektron. Akhirnya Penggaris Plastik Tersebut Menjadi Bermuatan Negatif.
Berdasarkan Penjelasan Di Atas Dapat Disimpulkan Bahwa Sebuah Benda Netral Dapat Bermuatan Listrik Statis Dengan Jalan Digosokkan. Contoh Lainnya, Yaitu Ketika Batang Plastik Digosok Dengan Kain Wol, Elektron-Elektron Dari Kain Wol Berpindah Ke Batang Plastik, Sehingga Batang Plastik Kelebihan Elektron. Dengan Demikian, Batang Plastik Menjadi Bermuatan Negatif. Sebaliknya, Ketika Batang Kaca Digosok Dengan Kain Sutera, Maka Elektronelektron Dari Batang Kaca Berpindah Ke Kain Sutera, Sehingga Batang Kaca Kekurangan Elektron. Dengan Demikian, Batang Kaca Menjadi Bermuatan Positif.

Selasa, 19 Desember 2017

Pentingnya Keutuhan NKRI Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia


Pentingnya Keutuhan NKRI Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
 Indonesia merupakan negara kaya akan sumber daya alam, negara luas yang terdiri atas daratan dan lautan. Wilayah Indonesia membentang dari sabang sampai merauke dengan Luas wilayah meliputi daratan dan lautan mencapai 5.193.252 km² dengan hamparan pulau sekitar 17.508 pulau. Ditinjau dari letak geografis yaitu dari letak tempat atau wilayah/negara berdasarkan kenyataan di permukaan bumi, wilayah Indonesia terletak diantara 2 benua yaitu benua asia dan benua australia serta 2 samudera, yaitu samudera hindia dan samudera pasifik.
Ditinjau dari letak astronomis, yaitu kedudukan suatu wilayah pada garis lintang dn garis bujur. Wilayah Indonesia terletak antara 6˚ LU - 11˚ LS dan antara 95˚ BT – 141˚ BT. Pada awal kemerdekaan, wilayah Indonesia terdiri atas 8 provinsi yaitu Provinsi Sumatera, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Maluku, Provinsi Kalimantan, Provinsi Sulawesi, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Sunda Kecil, hingga sampai saat ini provinsi di Indonesia 33 provinsi. Wilayah Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah waktu, yaitu : 1. Waktu Indonesia bagian barat (WIB), meliputi Pulau Jwa, Pulau Sumatera, Pulau Madura, dan Wilayah Kalimantan Barat. 2. Waktu Indonesia bagian tengah (WITA), meliputi Pulau Bali, wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, wilayah NTB, NTT 3. Waktu Indonesia bagian timur (WIT) meliputi wilayah Maluku dan Papua Wilayah daratan dan lautan harus dijaga karena merupakan salah satu kekayaan negara.
Hukum Laut Internasional yang berlaku di seluruh dunia untuk mengatur wilayah lautan Indonesia. Wilayah laut di Indonesia dibagi atas batas-batas wilayah sebagai berikut:
a.       Batas Zona Ekonomi Ekslusif Zona Ekonomi Eksklusif disingkat ZEE adalah batas wilayah laut dilihat dari segi ekonomi. Batas ZEE Indonesia sejauh 200 mil diukur dari garis pantai ke arah laut bebas. Batas ini ditetapkan sejak tanggal 21 Maret 1980.
b.      Batas Laut Teritorial Batas laut teritorial adalah batas wilayah laut sejauh 12 mil diukur dari garis pantai paling luar Indonesia. Jika berbatasan dengan negara tetangga batas laut teritorial ditetapkan menurut perjanjian dengan negara yang bersangkutan.
c.        Batas Landas Kontinen Batas landas kontinen adalah wilayah dasar laut yang didalamnya tidak lebih dari 200 meter dan jauhnya tidak lebih dari 200 mil.
Batas ini ditetapkan tanggal 17 Februari 1969 yang dikukuhkan dengan UU No. 01 tahun 1973 tentang landas kontinen Indonesia. Batas-Batas
a. Sebelah timur : Papua Nugini dan Samudera Pasifik.
b. Sebelah selatan : Samudera Hindia dan Negara Australia.
c. Sebelah barat : Samudera Hindia.
d. Sebelah utara : Malaysia, Filipina, Singapura.
Pentingnya Menjaga Keutuhan Wilayah NKRI Penduduk Indonesia dengan keanekaragaman suku bangsa tersebar di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Keadaan penduduk yang tersebar dipelosok nusantara akan mudah terpecah belah jika masih menonjolkan kepentingan suku, dan golongan oleh karena itu penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan dengan senantiasa berpegang pada semboyan bhinneka tunggal ika. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari Bahasa Sansekerta, artinya walau berbeda-beda tetap satu jua.
Meskipun kita berasal dari suku bangsa yang berbeda-beda, tetapi tetap satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Mengingat wilayah Indonesia sangat luas dan hidup beraneka ragam suku bangsa, budaya, bahasa, dan agama, maka keutuhan NKRI sangat rawan terpecah. Oleh karena itu harus ada rasa saling menghargai dan menghormati. Negara yang tidak terpecah-belah akan mudah mencapai tujuan nasionalnya. Rakyat yang mendiami wilayah negara tersebut akan merasa aman, nyaman, dan damai. Pembangunan akan berjalan lancar sehingga kesejahteraan rakyat akan meningkat.
Dampak positif akan dirasakan oleh rakyat. Sebaliknya, jika negara terpecah belah, suasana menjadi tidak aman. Jika suasana tidak aman maka pembangunan akan terhambat. Pembangunan yang terhambat akan merugikan seluruh rakyat. Dengan demikian, cita-cita untuk mencapai suatu negara yang berdaulat, adil, makmur, sejahtera, dan bermartabat tidak akan tercapai. Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah tugas seluruh rakyat Indonesia. Bangsa Indonesia harus selalu bersatu mempertahankan keutuhan wilayah NKRI. Ancaman terhadap suatu daerah adalah ancaman terhadap seluruh bangsa Indonesia.
Aset kekayaan negara harus tetap dijaga sampai titik darah penghabisan jangan sampai pindah ke tangan penjajah. Diera pembangunan ini, tugas dan kewajiban kita adalah mengisi kemerdekaan dengan pembangunan. Sebagai pelajar, kita dapat mengisi pembangunan ini dengan cara bekerja keras dan tekun dalam belajar. Gangguan Terhadap NKRI Sebuah bangsa akan kuat jika rakyatnya bersatu. Seperti lidi, jika hanya satu akan mudah patah, namun jika bergabung diikat menjadi satu akan menjadi kuat. Tidak adanya persatuan atau perpecahan akan mengancam keutuhan suatu negara.
Banyak ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara, ancaman dapat datang baik dari dalam maupun luar.
1.              Ancaman dari Luar Ancaman yang datang dari luar, meliputi bidang-bidang berikut :
a.       Bidang Politik Ancaman atau gangguan dalam bidang politik. Antara lain: - Ikut campunya negara lain dalam masalah dalam negeri Indonesia - Tindakan mengklaim sebagian wilayah Indonesia oleh negara lain.
b.      Bidang Ekonomi Ancaman dalam bidang ekonomi, contohnya berupa pengambilalihan sumber daya alam Indonesia oleh negara lain secara tidak bertanggungjawab sehingga menyengsarakan rakyat Indonesia.
c.        Bidang Sosial Budaya Bidang Sosial Budaya yaitu masuknya budaya asing yang negatif yang mengikis kebudayaan asli Indonesia yang pada akhirnya merusak moral bangsa dan negara.
2.              Ancaman dari Dalam Ancaman dari dalam antara lain:
a.       Peristiwa kerusuhan.
b.      Bentrokan antar suku.
c.       Separatisme (kegiatan untuk memisahkan diri dari NKRI) Berikut ini contoh gerakan-gerakan separatisme yang pernah mengancam persatuan dan kesatuan NKRI 1. DI/TII Gerakan DI/TII singkatan dari Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia.

Wawancara

A.    Wawancara dengan narasumber
Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data atau memperoleh informasi dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber atau otoritas.
Narasumber adalah orang yang member (megetahui secara jelas tentang sebuah informasi) atau sebagai  sumber informasi (informan).
Adapun tujuan wawancara adalah sebagai berikut:
1. bahan informasi,misalnya berkaitan dengan masalah sosial,politik,ekonomi,dll
2.bahan opini,misalnya pendapat dan tamggapan narasumber terhadap suatu masalah.
3.bahan ceriat,misalnya untuk mendukung penulisan karya sastra.
4.bahan biografi,misalnya riwayat hidup tokoh yang akan ditulis.
Ø  Wawancara berdasarkan pelaksanaannya dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
1. wawancara terstruktur,yaitu wawancara yang dilaksanakan secara terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan.
2.wawancara tidak terstruktur,yaitu wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan.
Ø  Wawancara memiliki 7 jenis,yaitu:
1. wawancara bebas,yaitu wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan lebih dulu dan pembicaraannya tergantung kapada suasana pembicara.
2.wawancara terpimpin,yaitu wawancara dengan memakai daftar pertanyaan yang sudah disiapkan terlebih sebelumnya.
3.wawancara individual,yaitu wawncara yang dilakukan seseorang dengan responden tunggal.
4.wawancara kelompok,yaitu wawancara yang dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu bersamaan.
5.wawancara konferensi,yaitu wawancara antara seorang pewawancara dengan sejumlah responden atau sejumlah pewawancara dengan seorang responden.
6.wawancara terbuka,yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas jawabannya.
7.wawancara tertutup,yaitu wawancara berdasarkan pertanyaan yang terbatas jawabannya.
Ø  Tahap-tahap wawancara,yaitu:
1. menentukan topik wawancara
2.menentukan narasumber yand disesuaikan dengan topik wawancara.
3.mengetahui identitas narasumber secara umum
4.menghubungi atau mengkonfirmasi narasumber yang akan diwawancarai
5.membuat garis besar atau daftar pertanyaan
6.mempelajari masalah yang berkaitan dengan topik wawancara
7.mempersiapkan alat Bantu untuk mencatat hasil wawancara
Ø  Ketika wawancara dengan narasumber,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan (etika/sopan santun), yaitu sebagai berikut:
1. datang tepat waktu sesuai dengan perjanjian
2.bersikap sopan santun,wajar dan ramah
3.dahulukan pertanyaan yang ringan dan sederhana
4.bertanya dengan kalimat yang jelas dan singkat sesuai dengan topik wawancara
5.hindari pertanyaan yang bersifat pribadi
6.mencatat hal-hal yang penting hasil wawancara dan menyimpulkannya sendiri
7.jangan menyela apabila narasumber sedang berbicara
8.selesai wawncara ucapkan terima kasih
Ø  Contoh wawancara sederhana
Wawancara yang pertama yaitu dengan pedagang minuman ice cream.

Pewawancara : Maaf, misi bu, menganggu sebentar, apa boleh wawancara sebentar?
Penjual           : Boleh, silahkan mas.
Pewawancara : Maaf, siapa nama ibu ?
Penjual           : Nama saya ibu sri
Pewawancara : Kira-kira sudah berapa lama ibu berdagang?
Penjual           : Ya, kira-kira sekitar 3 tahunan
Pewawancara : bagaimana kisah awal ibu menjadi seorang pedagang ?
Penjual           : Awalnya saya mulai berdagang disini hanya pop ice. Namun ketika melihat peluang banyak anak sekolah, kemudian saya berfikir untuk menambahnya dengan makanan kecil lainnya.
Pewawancara : Kalo perhariinya, kira-kira dapat penghasilan berapa?
Penjual           : Dari perharinya yaitu sekitar 100-150 ribu.
Pewawancara : Kalo untuk modal yang awal ibu membuka dagang ini butuh dana berapa?
Penjual           : Modal yang dikeluarkan yaitu untuk makanan kecil sebesar Rp.60.000 dan untuk pop ice sebesar 100.000, ini tidak termasuk blendernya.
Pewawancara : Dagangnya mulai dari jam berapa sampai jam berapa ?
Penjual           : Saya buka jam 6 sampai jam 4-an lah.
Pewawancara : Makasih sebelumnya, saya minta maaf apabila ada kata-kata yang tak berkenan, terima kasih ya bu atas waktunya.

Sejarah Hindu-Buddha dan Islam


A.    Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha dan Islam
Di Indonesia ada banyak sekali peninggalan sejarah. Di antaranya ada yang berasal dari masa kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam. Kita harus menjaga dan merawat peninggalan-peninggalan sejarah tersebut.Contoh kerajaan Hindu adalah Kutai, Tarumanegara, Kediri, Singosari, dan Majapahit. Peninggalan sejarah dari zaman Hindu  ini antara lain berupa candi, prasasti, patung, kitab, dan tradisi-tradisi. Beberapa peninggalan Hindu yang terkenal antara lain Candi Prambanan, Candi Singasari, Prasasti Kutai, Prasasti Ciaruteun, Patung Airlangga, Patung Ken Dedes, Patung Kertarajasa, Kitab Baratayuda, dan Kitab Arjunawiwaha.
Agama Buddha mencapai kejayaan pada masa kerajaan Sriwijaya. Peninggalan sejarah Buddha antara lain Candi Borobudur, Candi Sewu, Candi Mendut, Patung Buddha di Sikendeng, Arca Dhyana Mudra, dan Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular.
Peninggalan sejarah Islam berupa masjid, kaligrafi, istana, kitab, dan tradisi-tradisi. Peninggalan-peninggalan yang terkenal antara lain masjid Demak, Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Kudus, kaligrafi di makam Fatima binti Maimun, Istana Kesultanan Aceh, Keraton Kasultanan Yogyakarta, dan Kiatab Bustan Al-Salatin. Kerajaan-kerajaan Islam yang pernah berdiri di Indonesia antara lain Samudera Pasai, Aceh, Banten, Demak, Mataram, Gowa-Tallo, dan Ternate-Tidore.
B.     Tokoh-tokoh Sejarah Hindu-Buddha dan Islam
Ada banyak tokoh di balik perkembangan agama Hindu, Buddha, dan Islam di wilayah tanah air. Tokoh itu bisa seorang raja, penyebar ataupun tokoh agama seperti pendeta, brahmana, dan mubalig.
Selain para pedagang India, kaum Brahmana turut menyebarkan agama Hindu di Indonesia. Tokoh-tokoh besar pada masa kerajaan Hindu antara lain Aswawarman, Mulawarman, Purnawarman, Airlanga, Jayabaya, Ken Arok, Raden Wijaya, Gajah Mada, dan Hayam Wuruk.
Kita bisa tahu banyak tentang sejarah agama Buddha di Indonesia dari catatan I-Tsing. Salah satu tokoh yang diceritakan adalah Sakyakirti. Beliau adalah mahaguru agama Buddha di Kerajaan Sriwijaya. Tokoh lain yang bisa disebutkan adalah Balaputradewa dan Kertanegara.
Agama Islam mulai masuk ke Indonesia dari wilayah barat, yaitu Sumatera Utara. Tokoh-tokoh penyebaran Islam di wilayah Sumatera antara lain Sultan Malik Al-Saleh, Sultan Ahmad, Sultan Alauddin Riyat Syah, dan Sultan Iskandar Muda. Di Pulau Jawa ada sembilan tokoh penyebaran agama Islam. Mereka dikenal dengan sebutan Wali Songo. Tokoh-tokoh penyebaran Islam di wilayah tengah dan timur Indonesia (Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku) antara lain Dato’ri Bandang, Sultan Alauddin, Tuan Tunggang Parangan, dan Sultan Zainal Abiddin.
C.     Keragaman Kenampakan dan Pembagian Wilayah Waktu di Indonesia
Wilayah negara kita sangat luas. Akibat luasnya wilayah Indonesia, maka terdapat beragam kenampakan alam, perbedaan cuaca antardaerah, perbedaan flora dan fauna, serta pembagian tiga daerah waktu.
Kenampakan alam adalah bentuk permukaan bumi yang terjadi secara alami. Contohnya gunung, sungai, lembah, danau, pantai, teluk, tanjung, dan pegunungan. Gunung-gunung yang terdapat di Indonesia antara lain G. Lauser, G. Sibayak, G. Kratau, G. Ceremai, G. Kelud, G. Merapi, G. Lampobattang, G. Agung, G. Batur, G. Rinjani, dan G. Ranakah. Sungai-sungai besar di Indonesia antara lain Sungai Asahan, Kampar, Musi, Bengawan Solo, Berantas, Kapuas, Mahakam, dan Memberamo. Danau-danau yang terkenal di Indonesia antara lain Danau Toba, Singkarak, Kerinci, Rawa Pening, Tempe, dan Sentani.
Di Indonesia juga terdapat bermacam-macam kenampakan buatan. Kenampakan buatan adalah bentuk permukaan bumi yang sengaja dibuat oleh manusia. Contoh kenampakan buatan adalah bendungan/waduk, jalan raya, pelabuhan, dan lapangan udara.
Indonesia dibagi menjadi tiga daerah waktu. Daerah Waktu Indonesia Barat (WIB) meliputi Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Daerah Waktu Indonesia Tengah (WITA) meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, NTB, NTT, dan Sulawesi. Daerah Waktu Indonesia Tengah (WIT) meliputi Maluku dan Papua.
D.    Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia
Di wilayah Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa. Penyebab keragaman suku bangsa di Indonesia, antara lain: perbedaan ras asal, perbedaan lingkungan geografis, latar belakan sejarah, perkembangan daerah, dan perbedaan agama serta kepercayaan.
Ada suku bangsa yang jumlahnya banyak ada juga yang jumlahnya sedikit. Suku bangsa yang jumlahnya cukup besar contohnya Suku Jawa, Sunda, Batak, Bugis, Madura, Minangkabau, Bali, Makasar, dan Toraja. Setiap suku bangsa berasal dan menyebar dari suatu daerah.
Selain terdapat beragam suku bangsa, di Indonesia juga terdapat beragam kebudayaan. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Ada tiga bentuk hasil kebudayaan, yaitu gagasan, kebiasaan, dan benda-benda.
Keragaman kebudayaan di Indonesia antara lain tampak dalam bermacam-macam bentuk rumah adat, pakaian adat, adat kebiasaan (tradisi), dan kesenian daerah. Contoh rumah adat adalah rumah gadang, bolon, joglo, tongkonan, dan bentang. Bentuk-bentuk kesenian daerah antara lain musik tradisional, lagu daerah, seni pertunjukan tradisional, dan bermacam-macam benda seni tradisional.
Keragaman suku bangsa dan kebudayaan merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Kita harus bangga sebagai bangsa Indonesia. Selain itu kita harus bisa mengembangkan perilaku menghargai keragaman suku bangsa dan kebudayaan. Contohnya menerima suku bangsa dan kebudayaan orang lain. Kita juga harus tetap bersatu dalam keberagaman. Dengan bersatu kita akan menjadi bangsa yang kuat.